masukkan script iklan disini
UKKIRI-Aksi demonstrasi kembali digelar oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar (UINAM) bersama aliansi badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Makassar dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya (CAGORA), di depan pintu 1, kampus 2 UINAM. Senin, (02/09/2024).
Dalam spanduk yang terbentang, rupanya massa aksi menuntut cabut Surat Edaran (SE) 259 dan cabut Surat Skors (SK) terhadap 21 mahasiswa yang sebelumnya terlibat demonstrasi penolakan SE 259 yang dikeluarkan oleh Rektor.
Sekitar pukul 09:00 Wita, massa aksi mulai memadati titik kumpul di depan royal spring kemudian bersamaan menuju titik aksi.
Setibanya di lokasi sekitar pukul 10:00 massa aksi langsung menyampaikan orasi ilmiahnya secara bergilir, awalnya aksi tersebut berjalan dengan damai, namun keadaan tersebut seketika berubah menjadi genting saat massa aksi ingin masuk ke dalam kampus untuk menemui rektor, bukannya mendapat respon positif dari pihak kampus, pihak securty justru menutup pagar dari dalam agar massa aksi tidak bisa masuk, akhirnya saling dorongpun terjadi antara massa aksi dan security, tak berselang lama pihak security kemudian keluar dari pagar dan menangkap massa aksi. Akibatnya tindakan represif security terhadap massa aksipun tak dapat dihindari. Sejumlah massa aksi di pitting, seret, injak, pukul, dan di tangkap.
Nawir, ketua HMI Cagora, mengungkapkan tindakan kekerasan tersebut sudah dibawa kejalur hukum.
"Sekarang kami menempuh jalur hukum, sudah ada di polres gowa untuk menyampaikan laporannya terhadap tindakan represif tadi," Ungkapnya.
Di sisi lain, Nur Rahman Haryadi, ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF), menuturkan bahwa dirinya sempat mendapatkan kekerasan, namun tidak separah temannya yang diseret sampai masuk ke dalam kampus.
"Kalau tindakan represif tentunya masih ada dan saya juga salah satu korban sempat di dorong dan di tarik tapi tidak sampai seperti teman yang lain," Tuturnya.
Reporter: Akram
Editor: Afanullah