UKKRI_Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Ekonomin dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar dikagetkan dengan klarifikasi Ketua Jurusan (KAJUR) Akuntansi dalam via daring (whatsApp) di Grup Mahasiswa Baru (MABA) perihal pengunduran diri LK FEBI dari kepanitian PBAK yang akan berlangsung tanggal 2-4 September mendatang, Kamis (28/08/2024).
Yahya Nur, Ketua Dema FEBI, membenarkan adanya klarifikasi tersebut. Namun, ia membantah narasi yang ada dalam grup MABA lantaran tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
"Ada narasi yang di lemparkan salah satu KAJUR di FEBI, dan klarifikasi itu sangatlah bertentangan dengan surat pernyataan penarikan diri LK FEBI dari PBAK, karna di dalam surat pernyataan sikap itu hanya ada 4 alasan, tetapi klarifikasi yang di lemparkan di grup maba LK FEBI menarik diri dari PBAK karna adanya Mahasiswa yang di skors," Bantahnya.
Sebelumnya, LK FEBI memutuskan untuk tarik diri dari kepanitiaan PBAK karena ada 4 alasan diantaranya: Adanya intervensi birokrasi terhadap lembaga kemahasiswaan dan panitia PBAK, pembatasan kreativitas panitia PBAK, tidak keluarnya SK panitia PBAK, dan tidak adanya kejelasan anggaran PBAK.
Sementara, KAJUR Akuntansi, dalam klarifikasinya, LK FEBI tarik diri akibat menuntut Surat Keputusan (SK) skors yang dijatuhkan terhadap 5 mahasiswa FEBI yang melakukan aksi demonstrasi di cabut. Tidak hanya itu, Ia juga menegaskan bahwa 5 orang yang di skors tersebut imbas dari hujatan terhadap pimpinan.
masukkan script iklan disini
"Kalian sudah tahu dari senior kalian, tentang tidak ikutnya senior kalian di dalam acara PBAK. Bukan pihak kampus yang tidak melibatkan mereka akan tetapi mereka yang mengundurkan diri karena mereka menuntut agar senior kalian yang di skors di batalkan,"
"Perlu saya jelaskan bahwa mereka di skors karena menghujat pimpinan sebagai orang tua di kampus dan mengatakan UIN Alauddin Makassar kampus biadab, kalau bangat kenapa mereka masuk UIN kalau di anggap kampus biadab? UIN adalah ibaratnya rumah kita bersama tempat kita melaksanakan kegiatan akademik dan membangun peradaban Allah diatas muka bumi, akan tetapi kenapa disebut biadab? Justru kalau di analisa maka siapa yang sebetulnya biadab, yang menghujat pimpinan selaku orang tua dan menghujat kampus sebagai rumahnya," Tegasnya.
Senada dengan Yahya Nur, Andi Muh. Dani, Katua Senat Mahasiswa (SEMA), menambahkan saat ini LK FEBI telah melayangkan surat permintaan debat terbuka terhadap pimpinan fakultas, namun sampai saat ini pihak LK belum sama sekali mendapatkan respon baik dari pimpinan.
"Teman-teman di LK FEBI telah melayangkan debat terbuka tekait dengan sikap pimpinan. Dan sampai saat ini undangan debat terbuka itu tidak di gubris oleh pimpinan," Tambahnya.
Reporter: Taufik Al Akram
Editor: Afanullah