masukkan script iklan disini
UKKIRI-Lembaga Kemahasiswaan (LK) UIN Alauddin Makassar (UINAM), melakukan aksi simbolik dalam merespon Surat Edaran 259 dan tindakan represif satuan keamanan kampus (SATPAM) yang berlangsung di depan gedung rektorat, kampus II UINAM, Kamis (01/08/2024).
Massa Aksi awalnya kumpul di taman baca Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) sekitar pukul15:00 Wita, kemudian melakukan parade mengelilingi kampus, sambil membakar dupa dan membagikan naskah banding terhadap Surat Edaran 259, sembari berjalan menuju gedung rektorat.
Ince, selaku aktor mengutarakan aksi simbolik tersebut merupakan ekspresi kesenian yang menggambarkan betapa sempitnya ruang demokrasi di kampus hari ini.
"Aksi ini merupakan salah satu seni pertunjukan atau performing art, kalau simbolik simboliknya itu menandakan kematian demokrasi yang telah di rebut oleh birokrasi," Ungkapnya.
Lebih lanjut, Ince juga menjelaskan maksud dari ritual membakar dupa dan mengeluarkan buku sewaktu ia performing art.
"Dupa itu sesuatu yang dekat dengan ritual atau sering digunakan oleh masyarakat adat, artinya kita (berperan sebagai) dukun yang ingin menyantet, dengan harapan kita bisa melakukan aksi dan menyampaikan aspirasi dengan diam tanpa kelihatan,".
"Sementara buku adalah simbol ilmu pengetahuan, namun ketika Mahasiswa ingin melakukan audiensi atau menyampaikan aspirasi, kerapkali tidak diterima. Artinya, ilmu pengetahuan di kampus UIN Alauddin Makassar itu sudah mati," Tambahnya.
Reprter: Akram
Editor: Afanullah