Iklan

Sharing Session Sesamata Fest lll, Ungkap Wujud Perpustakaan Penyatu Sekat Sastra Antar Negara

Lapmi Ukkiri
11 October 2023
Last Updated 2023-10-11T18:40:46Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini
Ukkiri—Sharing Session bertajuk "Sastra, Perpustakaan dan Rekayasa Sosial" diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan (HIMAJIP) fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar (UINAM) dalam rangkaian kegiatan Sesamata Fest III, Senin (11/10/2023).

Diskusi tersebut berusaha mengulik bagaimana keterkaitan sastra dan perpustakaan. Dengan menghadirkan dua pembicara yaitu, Naufal Mahdi (magister Ilmu Sastra UGM) dan Abdul Wazib (komunitas Katakerja Makassar.)

Naufal, memulai diskusi dengan memaparkan bagaimana fiksi memiliki peran mendasar dalam sejarah perjalanan umat manusia. Menurutnya, kehidupan manusia dari dulu hingga sekarang dituntun oleh fiksi. 

"Kita tidak bisa membayangkan adanya sebuah peradaban tanpa ada fiksi, teks dan bahasa."

Naufal yang berlatar belakang disiplin ilmu sastra tersebut, menjelaskan bahwa belakangan ini dalam membaca karya sastra ditemukan sekat-sekat di dalamnya. Meski diketahui, nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah karya sastra adalah universal.

Karena itulah menurut Naufal, kehadiran perpustakan kemudian menjawab masalah tersebut. Tidak ada lagi yang namanya Sastra Arab, Sastra Inggris, Sastra Prancis dan sebagainya. Di perpustakaan, sekat antara bangsa, sekat antar teritori yang ada dalam karya sastra itu hilang.

Lebih lanjut, menurut Naufal, berbicara tentang sastra adalah berbicara tentang dunia. Maka dalam membacanya, perlu menghilangkan sekat-sekat antara egoitas negara satu dan negara lain lalu kemudian dilebur menjadi satu kesenangan yang sama untuk dinikmati bersama.

"Perpustakaan hadir untuk menghilangkan sekat itu dan mendamaikan semuanya. Perpustkaanlah yang kemudian membuat sekat-sekat itu lebur."

Sementara itu, Wazib sebagai pustakawan Katakerja turut menjelaskan betapa karya sastra harusnya bisa dikases oleh setiap orang. Karena itu, menurutnya mengkampanyekan sastra pun merupakan suatu keharusan.

"Kalau kemudian kita percaya bahwa sastra itu adalah hal yang baik kenapa tidak kemudian kita mengkampanyekan sastra kepada semua orang."

Selain itu menurut Wazib, kehadiran perpustakaan juga harusnya bisa menjadi tempat bagi setiap orang dalam mencurahkan kegelisahan dan pengetahuannya. Wazib juga menganggap Katakerja di mana Ia berkecimpung di dalamnya menyebut sebagai perpustakaan komunitas tandingan atas perpustakan konvensional yang menurutnya tidak ramah terhadap pengunjung.

"Katakerja adalah perpustakaan komunitas yang berbasis di makassar yang kemudian punya visi menjadi ruang bagi semua masyarakat makassar untuk dapat mengakses pengetahuan di sana. Berbeda dengan perpustakaan konvensional yang sangat kaku seperti penjara," pungkasnya.

Reporter: Risal Sannai
Editor: Ziyad Risqi

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl