Iklan

Jual Map dengan Harga Tak Wajar, P2B Tuai Kritik LK

Lapmi Ukkiri
06 July 2023
Last Updated 2023-07-09T14:02:31Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini




UKKIRISiasat Pusat Pengembangan Bisnis (P2B), Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) melakukan penjualan map kepada mahasiswa baru, menuai kritik lembaga kemahasiswaan. Lembaga kemahasiswaan (LK) menilai, P2B mematok harga yang tak wajar.      

Pasalnya, P2B menjajakan map dengan harga Rp20.000 yang dimana mahasiswa bisa membelinya dengan harga kisaran Rp2.000 hingga Rp3.000.

hal tersebut berlangsung saat mahasiwa baru ingin menjalani tes kesehatan di Poliklinik Asy-Syifaa', Senin (03/07/2023).

Pengumpulan berkas dengan wajib map juga sebelumnya tak diketahui oleh mahahasiswa baru (maba). Maba baru mengetahui bahwa ia diwajibkan menggunakan map saat hendak menyetor berkasnya.

P2B yang mendirikan stand tak jauh dari Poliklinik, menjadi lapak terdekat bagi mahasiswa baru untuk mendapatkan map.

Ahmad Akbar, maba yang mengambil program studi Ekonomi dan Bisnis Islam, merasa kecewa. Akbar yang sebelumnya sudah membeli map dengan harga  Rp3.000 diluar kampus, terpaksa kembali membeli map yang dijual oleh P2B. Akbar menuturkan bahwa maba sekadar mengikuti instruksi panitia tes kesehatan.

“Bawa ji [map], tapi disuruh beli map lagi sama [oleh] panitia,” terang Akbar saat ditemui di emperan Poliklinik.

Dalam Alur Registrasi Ulang Mahasiswa Baru yang merupakan pegangan maba untuk mengetahui tahapan-tahapan pendaftaran ulang, tak ada poin yang mengisyaratkan bahwa maba diwajibkan membawa map. 

Ardan (Anggota Kemenkumham DEMA-U) bersama Cici (Ketua DEMA FAH) lantas menyambangi ruangan Kepala Biro Adminitrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama (AAKK) untuk memverifikasi mengenai pembayaran tambahan camaba tersebut (05/07/2023).

Cici menerangkan bahwa Dr. Kaswad Sartono yang menjabat sebagai Kepala Biro AAKK, mengatakan tak ada pungutan lain selain Rp220.000 yang juga tertera dalam Alur Registrasi Ulang Mahasiswa Baru. “Tidak ada pembayaran selain Rp220.000 itu,” ungkap Cici menirukan Kepala Biro, Kaswad Sartono.

Namun, sehari setelah Dr. Kaswad Sartono menyatakan hal tersebut, ia meralat pernyataannya saat ditemui kembali oleh Andi Dian Juniar (Sekjend DEMA-U) dan Ardan (06/07/2023). “Saya kemarin bilang tidak ada pembayaran yah. Saya kan tidak tahu bahwa [itu] P2B. Saya konfirmasi, oh ternyata P2B,” tuturnya.

Tak berhenti, protes penjualan map dengan harga tinggi juga pernah terjadi sebelumnya. Saat masa paceklik pandemi Covid-19 (2020), harga map dipatok sebesar Rp30.000 ketika maba melakukan pengambilan formulir untuk pendaftaran ulang. Meski dituduh melakukan pungli, penjualan map dengan harga yang tak wajar masih berlangsung.

Reporter: Risal Sannai

Editor: Ziyad Rizqi

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl