masukkan script iklan disini
MEDIA, UKKIRI- Badan Pengelola Latihan (BPL) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya melaksanakan Musyawarah Lembaga (MUSLEM).
Musyawarah tersebut dilaksanakan di Warkop Tallasa, Jl. Poros Pattallassang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Selasa (8/11/2022).
Mengangkat tema "Evaluasi dan Proyeksi BPL sebagai Wadah Perkaderan yang Adaptif dan Transformatif," Muh. Akbar, sebagai Direktur Umum BPL menguraikan tanggapan mengenai jabatannya.
"BPL merupakan salah satu badan khusus yang terdapat di HMI, baik tingkat Cabang maupun tingkat PB [Pengurus Besar]. Selain itu BPL juga bersifat semi-otonom terhadap struktur pimpinan yang ada di HMI. BPL sebagai sub-fungsi di himpunan memiliki tanggungjawab dalam membina dan mengembangkan trainer dan training yang ada di HMI," tuturnya.
Akbar juga menjelaskan bahwa Muslem merupakan forum yang mereorganisasi sekaligus usaha untuk meningkatkan kinerja BPL dalam proses perkaderan HMI.
"Muslem perlu dilakukan selain untuk mereorganisasi badan juga sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja BPL dalam menjalankan tanggungjawabnya sebagai The Regulating untuk agenda perkaderan yang ada di HMI."
Lebih lanjut, menurut Akbar, Musyawarah tersebut juga merupakan upaya untuk memetakan kader dalam memaksimalkan kinerja setiap lembaga semi-otonom yang ada di HMI.
"Selain untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan selama satu periode. Muslem ini juga dilakukan sebagai upaya setting alokasi kader untuk memaksimalkan kinerja badan dengan kader-kader tebaik."
Akbar Haruna, yang menjabat sebagai Formatur Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya periode 2022-2023 berharap Muslem kali ini bisa melahirkan gagasan baru dan perbaikan bagi perkaderan yang ada HMI Cabang Gowa raya.
"Musyawarah Lembaga ini bukan hanya seremonial saja. Semoga Musyawarah Lembaga BPL ini melahirkan gagasan untuk perbaikan pengelolaan kaderisasi di HMI Cabang Gowa Raya kedepannya”,
Selain itu, ia juga berharap agar kader HMI bisa melahirkan gagasan baru agar proses dalam proses kaderisasi, kader bisa menerima pendidikan di HMI.
“Disamping kondisi kegiatan kampus masih banyak yang online, harus ada gagasan baru yang bisa memudahkan para kader menerima materi-materi secara formal dan informal. Sebab kaderisasi adalah hal yang wajib di rawat dan di jalankan sebagai tanggung jawab." pungkasnya.
Reporter: Risal Sannai
Editor: Rifa'atul Mahmudah