masukkan script iklan disini
LAPMI, UKKIRI-pencurian kendaraan bermotor dilingkungan kampus UIN Alauddin Makassar (UINAM) kerap terjadi, kali ini yang menjadi santapan hangat pelaku adalah motor mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Rabu (14/09/2022).
Dua buah motor dengan merek Mio GT dan Mio J serta satu buah helm KYT raib dibawa pelaku. Korban-korbannya yaitu Firman mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) angkatan 2022 dan Andika jurusan Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) angkatan 2018. Tidak hanya mereka, Said jurusan Bahasa dan Sastra Inggris angkatan 2022 juga kehilangan helm.
Firman mengatakan pada saat pukul 07:15 ia memarkir motornya di depan gedung dosen. Lalu pukul 09:00 pagi Firman sempat lewat dan masih melihat motornya yang terparkir. Namun, setelah beberapa jam kemudian selesai salat dzuhur, Firman tidak melihat motornya lagi di parkiran, “Selesai shalat dzuhur sekitar setengah satu siang. Padahal sekitar jam 9 itu masih adaji karena lewatja di sini," sesalnya.
Korban sempat menghadap di ketua jurusan BSA. Namun, korban disuruh lagi melapor ke satpam. Setelah korban menemui satpam, korban diarahkan untuk melapor ke polisi. "Cuman di suruh saja melapor sama ketua jurusan ke satpam." Tidak ada penanganan secara serius dari pihak jurusan untuk membantu Firman.
Andika pun mengungkapkan hal yang sama. Pukul 09:00 pagi ia memarkir motornya depan Fakultas. "Setelah selesai urusanku di jurusan mauku pakai itu motor." Namun, sekitar pukul 12:00 Andika baru menyadari bahwa motornya sudah hilang setelah keluar dari Fakultas.
Pencurian ini telah memberikan efek negatif pada korban. Selain motor, mereka juga mencuri helm.
Said selaku korban pencurian helm sedih karena itu merupakan satu-satunya yang sering ia pakai ke kampus. Ia juga menyayangkan keamanan kampus yang masih minim serta tidak adanya pelayanan dan pengawalan untuk melanjutkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
"Sedih karena itu helm dipakai untuk ngampus setiap hari. Ya, mau bagaimana lagi, kalau keamanan sih mungkin harus di tingkatkan lagi. Mungkin kalau masalah begini dosen bisa (temani) melapor ya sebagai pembimbing," harapnya.
Sementara itu dekan FAH Dr. Hasyim Haddade pada saat ditemui, ia tidak mengetahui persis informasi apa yang ada di fakultas, "Coba kasika informasi sedikit apa yang terjadi," dan menyuruh anggota Ukkiri untuk menjelaskan informasinya.
Setelah selesai menjelaskan pak Hasyim sempat menegaskan keseriusan dari pihak Fakultas Untuk melayani semua civitas akademika.
"Ini, ya, jadi bentuk keseriusan kita sebenarnya itu menyiapkan fasilitas yang bisa mengontrol itu rasa kenyamanan yang sering terganggu. Misalnya beri pelayanan terhadap semua civitas akademika mengenai tanggung jawab.” Jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan akan ada komunikasi langsung dari pimpinan ke pihak keamanan kampus.
"Insyaallah kedepannya kalau ada hal-hal seperti itu harus dipikirkan siapa kira-kira yang bisa berkomunikasi langsung dengan pihak keamanan atau siapa yang memberi pelayanan terhadap pihak korban. Misalnya untuk melapor, selama ini memang kalau di fakultas tidak ada yang kita tunjuk secara khusus.” Tutupnya.
Reporter: Risal Sannai
Editor: Noval Mahdi
Tidak salah nama ji kak itu Firman?
ReplyDelete