masukkan script iklan disini
LAPMI, UKKIRI- Aliansi Mahasiswa UINAM Bersatu (MABAR) kembali Melakukan Aksi, di depan Gedung Rektorat, Aksi yang dimulai dengan longmarch dari Fakultas lama Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) tersebut berakhir dengan Audiensi bersama Warek I UIN Alaudin Makassar. Jumat (13/08/2022).
Ketua Dema universitas UINAM Zulkarnaen, mengungkapkan alasan dari aksi mahasiswa kali ini.
“Sampai saat ini SK Rekategorisasi UKT dari pimpinan belum di keluarkan, sehingga kami dari lembaga kemahasiswaan berupaya menuntut perpanjangan pembayaran UKT sebelum dikeluarkannya SK,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia berharap rapat pimpinan (Rapim) segera di laksanakan dan melibatkan lembaga kemahasiswaan.
“Kalaupun rapat pimpinan dilaksanakan hari Senin, maka sebelum Rapat Pimpinan (RAPIM) harus ada audiensi, kami menunggu sampai hari Senin dan jika tidak terjadi kami bakalan tetap melanjutkan aksi dengan Masa yang lebih banyak lagi,” tegasnya.
Khairul, Selaku Koordinator Mimbar (KORMIN) menegaskan ada tiga tuntutan mahasiswa pada aksi tersebut.
"bahwa MABAR turun ke Rektorat membawa tiga tuntutan yaitu, Segera menerbitkan Surat Keputusan Rekategorisasi, pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Semester 9 ke atas dan Perpanjangan pembayaran UKT,” ungkapnya.
Sementara Wakil Rektor 1 (Bidang Akademik Pengembangan Lembaga) Prof. Mardan, M.Ag. menjelaskan bahwa sebagian SK peninjauan ulang rekategorisasi tersebut sudah diterbitkan.
"Kalau SK rekategorisasi sudah ada, sebenarnya untuk SK peninjauan kami sudah sampaikan tadi, itu sudah di rapimkan sejak dua bulan yang lalu dan pada saat itu diminta seluruh dekan untuk melakukan pemberitahuan peninjauan itu di masing-masing prodi,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan alasan keterlambatan penerbitan SK rekategorisasi UKT.
“Sampai kemarin hasil peninjauan itu yang datang dari fakultas, baru kedokteran dan ilmu kesehatan dengan fakultas syari'ah dan hukum bagaimana mau di kasih keluarkan SK, Sementara dari fakultas belum ada berkasnya sampai sekarang,” pungkasnya.
Reporter: Taufik
Editor: Rifa'Atul Mahmudah
