LAPMI, UKKIRI- Kebijakan UKT yang timpang dipermaslahkan oleh Mahasiswa UINAM Bersatu (Mabar) per tanggal 16 Juli 2021 masih berlanjut sampai hari ini (02/08/2021).
Aksi yang tergabung dari beberapa Lembaga Kemahasiswaan (LK) tersebut kembali dilakukan di depan gedung Rektorat UIN Alauddin Makassar (UINAM).
Dilansir dari Washilah, sebelumnya ada 9 mahasiswa diusir dari gedung rektorat saat mempertanyakan surat permohonan audiensi yang di ajukan sejak tanggal 18 Juli lalu. Pasalnya, surat yang berisikan permohonan audiensi antar LK dan pihak pimpinan untuk bermusyawarah persoalan UKT belum ditindaklanjuti.
Setelah diusir, LK masih tetap bertahan bersama massa aksi sampai pihak pimpinan UINAM mau menemuinya. Di tengah menunggu kejelasan, mahasiswa menyambangi Prof. Dr. Mardan, Wakil Rektor (WR) 1 UINAM yang sedang menuju ke mobilnya.
Vikram, Ketua Dema Fakultas Syariah dan Hukum menyampaikan kepada WR 1 agar ia berkenan menjembatani komunikasi mahasiswa dan Prof. Dr. Darussalam, WR 3 (Bidang Kemahasiswaan).
“kami minta tolong sekali agar kiranya bagaimana kita dibantu untuk berkomunikasi dengan pimpinan. Melalui bapak, mungkin bisa menyampaikan ke pak Rektor dan pimpinan lainnya untuk mengadakan forum audiensi,” tutur Vikram kepada WR 1.
Menanggapi hal tersebut, Prof. Dr. Mardan mengatakan bahwa ia akan menyampaikan hal tersebut kepada WR 3 melalui pesan Whatsapp.
“Bisa saya WA (Whatsapp) dulu, baru (lalu) telpon, bahwa mahasiswa minta kejelasan suratnya sejak tanggal 18,” jawab Prof. Dr. Mardan.
Ditengah pembicaraan antara beberapa mahasiswa dan WR 1 tersebut berlangsung, WR 1 mempertanyakan kepada mahasiswa persoalan WR 3 yang sulit menemui mahasiswa saat berdemonstrasi.
”Kenapa WR 3 mu (kalian) sulit sekali temui kalian,” kata Prof. Dr. Mardan sambil tertawa.
Menurut Prof. Dr. Mardan, WR 3 seharusnya mengayomi mahasiswa di kampus yang ingin menyelesaikan permasalahannya.
“kalau saya, mahasiswa itu anak kita di kampus. Orang tuanya sudah menyerahkan mereka ke kampus, jadi makanya harus diayomi dengan baik,” pungkasnya kepada mahasiswa.
Reporter: Ziyad Rizqi
Editor: Rifa'atul Mahmuda