masukkan script iklan disini
LAPMI, UKKIRI- Women On Social Change (WING) Perempuan dan Perubahan Sosial yang diadakan oleh Korps HMI Wati (KOHATI) Komisariat Adab dan Humaniora Cabang Gowa Raya siang tadi memasuki sesi Diskusi Reguler. Kamis (10/06/2012).
Diskusi Reguler pertama ini membahas seputar Pengantar Analisis Sistem dan Kelas Sosial, dipantik oleh narasumber Nellyati S.Hum yang merupakan Komisioner Bawaslu Kab. Takalar via Zoom Meeting.
Nelly menjelaskan bahwa perubahan sosial dan pergerakan perempuan telah lama ada dalam sejarah Indonesia.
"Bahwasanya perubahan sosial dan sejarah pergerakan perempuan telah lama ada, bahkan sebelum dan sesudah orde lama dan orde baru. Sehingga di orde baru telah ada organisasi perempuan yang mewajibkan perempuan ikut organisasi tetapi masih dalam kontrol suami dan pemerintah" jelasnya.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan peran antara laki-laki dan perempuan itu sama dalam isu kesetaraan gender.
"Bahwasanya laki dan perempuan tidak bisa dinafikan untuk bisa kerja-kerja bersama dan demi kebaikan bersama agar terwujudnya kesetaraan-kesetaraan gender di masyarakat" ungkapnya.
Ziyad yang salah satu peserta diskusi memberikan apresiasi pada kegiatan ini, baginya diskusi yang diselenggarakan oleh KOHATI Komisariat Adab dan Humaniora ini berbeda dengan diskusi-diskusi KOHATI pada umumnya yang hanya mengkhususkan kaum perempuan saja.
"Saya mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Pengurus KOHATI Komisariat Adab dan Humaniora yang telah mengadakan kegiatan ini. Berbeda dengan diskusi-diskusi sebelumnya yang hanya diperuntukkan untuk perempuan saja. Diskusi kali ini terbuka untuk umum, saya rasa ini adalah hal yang penting. Bahwasanya laki-laki juga perlu terlihat dan disadarkan pada isu-isu kesehatan gender" ungkapnya.
Reporter: Rahma Dwi Ariana
Editor: Rifa'Atul Mahmudah
Diskusi Reguler pertama ini membahas seputar Pengantar Analisis Sistem dan Kelas Sosial, dipantik oleh narasumber Nellyati S.Hum yang merupakan Komisioner Bawaslu Kab. Takalar via Zoom Meeting.
Nelly menjelaskan bahwa perubahan sosial dan pergerakan perempuan telah lama ada dalam sejarah Indonesia.
"Bahwasanya perubahan sosial dan sejarah pergerakan perempuan telah lama ada, bahkan sebelum dan sesudah orde lama dan orde baru. Sehingga di orde baru telah ada organisasi perempuan yang mewajibkan perempuan ikut organisasi tetapi masih dalam kontrol suami dan pemerintah" jelasnya.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan peran antara laki-laki dan perempuan itu sama dalam isu kesetaraan gender.
"Bahwasanya laki dan perempuan tidak bisa dinafikan untuk bisa kerja-kerja bersama dan demi kebaikan bersama agar terwujudnya kesetaraan-kesetaraan gender di masyarakat" ungkapnya.
Ziyad yang salah satu peserta diskusi memberikan apresiasi pada kegiatan ini, baginya diskusi yang diselenggarakan oleh KOHATI Komisariat Adab dan Humaniora ini berbeda dengan diskusi-diskusi KOHATI pada umumnya yang hanya mengkhususkan kaum perempuan saja.
"Saya mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Pengurus KOHATI Komisariat Adab dan Humaniora yang telah mengadakan kegiatan ini. Berbeda dengan diskusi-diskusi sebelumnya yang hanya diperuntukkan untuk perempuan saja. Diskusi kali ini terbuka untuk umum, saya rasa ini adalah hal yang penting. Bahwasanya laki-laki juga perlu terlihat dan disadarkan pada isu-isu kesehatan gender" ungkapnya.
Reporter: Rahma Dwi Ariana
Editor: Rifa'Atul Mahmudah