Memeluk Luka



Oleh: Irmawati

Perempuan itu, adalah penulis syair bisu
Wajahnya begitu kelabu, aksaranya penuh sendu
Sajak-sajaknya melukis rasa pilu
Matanya nanar penuh kelu, menyimpan sejuta salju
Hingga hatinya gigil membeku kaku

Malam telah lewat, diraihnya mimpi dalam lelap
Bulan masih sabit, direngkuhnya agar gulita tak merapat
Lalu dia bercakap pada cemara yang berderit cepat
Bertanya kepada angin yang datang melesat
Tentang kekecewaan yang menjerat
Tentang rasa sakit yang mencekam
Tentang apa saja yang selalu memburu didadanya yang berat

Perempuan itu, adalah penulis syair yang resah
Melukis adamu, lewat rindu
Pada dinding waktu
Semua kata-kata disemai sendu

Perempuan itu, adalah penulis syair yang bodoh
Terlalu takut untuk menerima nyata
Bahwa itu adalah sebuah asa
Terbuai dalam nina bobo harap
Hingga waktu berdetak berderap