Oleh: Wahyu Ady Pradana
13 Minutes merupakan film drama produksi di Jerman tahun 2015. Film itu juga pernah rilis di Amerika pada tahun 2017. Film besutan sutradara Oliver Hirschbiegel itu menceritakan tentang percobaan pembunuhan Hitler yang dilakukan oleh Georg Elser di Munich, tepatnya di Aula Burger Blaukeller. Berbagai prestasi telah diraih film tersebut. Tercatat ada empat penghargaan yang dimenangkannya di antaranya, Film Bavaria Awards (Produksi Terbaik) 2015; German Directors Award Metropolis (Film Fitur Sutradara Terbaik) 2015; Munich Film Festival, German Cinema Award for Peace, (Hadiah Utama Nasional), dan (Aktor Terbaik) 2015.
Selain itu, 13 Minutes juga mendapat enam belas nominasi di antaranya, Camerimage (Katak Emas) Kompetisi Utama 2015; CIVIS Media Prize (CIVIS Europe’s Media Prize for Integration) Hadiah CIVIS European Cinema 2016; Edinburh Internasional Film Festival (Film Fitur Internasional Terbaik) 2015; European Film Awards (Aktor Eropa) 2015; German Film Awards-Film Award in Gold (Penampilan Terbaik oleh Aktor dalam Peran Utama, Penampilan Terbaik oleh Aktor dalam Peran Pendukung, Pengeditan Terbaik, Sinematografi Terbaik, Desain Produksi Terbaik, Desain Kostum Terbaik, Rias Wajah Terbaik) 2015; German Film Critics Association Awards (Aktor Terbaik) 2016; Golden Trailer Awards (Trailer Drama Asing Terbaik) 2015; Jupiter Awards (Aktris Jerman Terbaik) 2016; Festival Film Internasional Seattle, Golden Space Needle Award, (Aktor Terbaik) 2016; Festival Film Internasional Valladolid, Golden Spike, (Film Terbaik) 2015.
Film ini menggunakan alur maju-mundur, berkisah tentang kehidupan Georg Elser serta hal-hal yang melatar belakanginya melakukan pemboman di Aula Burger Blaukeller. Elser berasal dari keluarga taat beragama. Dalam film tersebut ia digambarkan rutin mengikuti kegiatan agama bersama keluarga. Namun, Elser bukan orang yang religius. Digambarkan pula kisah cinta Elser bersama Elsa. Kisah cinta itu menjadi sulit saat tak direstui keluarga. Kesulitan itu di perparah saat Elser terlibat dalam kelompok merah. Dia tertangkap oleh tentara Nazi kemudian dipaksa kerja di kamp konservasi.
Pertemuan pertama dengan Elsa terjadi di sebuah bar saat mengiring musik orkestra. Di situlah pertama kalinya Elser jatuh hati kepada perempuan tersebut. Di bar itu, Elser dan Elsa berdansa. Setelah itu terjadi pertikaian yang melibatkan Elser. Dia menghindari pertikaian lalu menemui Elsa di luar bar. Setelah itu para kelompok merah keluar dari bar saat kalah bertikai dengan anggota partai Nazi. Lalu mereka pulang dan Schurrl berkata “Apa kau pengecut?” Elser menjawab, “Ya, mungkin aku pengecut. Karena kekerasan tidak akan menyelesaikan apa pun.”
Sejak berkumpul dengan kelompok merah, Elser mulai terlibat dalam kegiatan kelompok merah di Wurttemberg. Namun, kelompok merah dibatasi saat Nazi mulai mengusai parlemen, juga saat kelompok merah melakukan vandal di beberapa dinding serta beberapa kegiatan melawan pemerintah. Akhirnya, semua anggota kelompok merah ditanggap, kemudian kerja di camp Heuberg, setelah itu bekerja di camp satelit , lalu berpindah di perusahaan pabrik senjata.
Di menit 00:46:28 Elser menyatakan Churchill memanggilnya ke peternakan dan berkata “Elser, buatlah bom untuk membunuh Hitler, kami tidak melakukannya sendiri.” Setelah percakapan dengan Churchill, Elser kemudian tertarik kerja di perusahaan pabrik senjata.
Dengan kekuasaan yang tak terbatas, Hitler memerintahkan aparat pemerintah untuk menyingkirkan oposisi. Proses ini dilakukan tanpa mempertimbangkan kebebasan sipil dan cenderung bertindak represif. Misalnya, ia melarang semua partai oposisi dan melarang semua perserikatan dagang sehingga menghapuskan sepenuhnya kebebasan individu. Pengaruh Nazi dapat dirasakan dalam seluruh bidang kehidupan. Bahkan profesor-profesor universitas pun diharuskan bersumpah loyal kepada Hitler. Hal ini dilakukan dengan menggunakan militer sebagai alat kontrol kekuasaan.
Pengeboman terjadi 8 november 1939 berlokasi di Munich aula Burger Braukeller. Dalam pengeboman itu kerusakan yang ditimbulkan adalah setengah bangunan runtuh. Akibatnya, delapan orang meninggal dan luka-luka sebanyak 62 orang. Setelah Elser memasang bom ia hendak melarikan diri ke perbatasan Jerman-Swiss. Namun, berhasil dicegat tentara Nazi dan dibawa ke kantor tentara terdekat. Dalam pemeriksaan tentara Nazi kepada Elser ditemukan paku, peluru, foto aula Burger Braukeller, tang, kartu pekerja, lencana komunis, dan skema bom. Setelah penangkapan Georg Elser, tentara Nazi bergegas ke Konigsgroan untuk mencari kerabat Elser dan tunangannya, Elsa Stephan, berserta anaknya. Namun, tentara memilih membawa Elsa Stephan sebagai pemantik agar Elser mengaku.
Pada tayangan film di menit 01:10:02, kita diperlihatkan mengenai cara Elser merakit bom dan menggunakan mesiu peluru sebagai bahan utamanya. Kemudian menit ke 01:21:12 menjelaskan proses kerja bom sehingga bisa meledak dengan dahsyat. Sebelum melakukan pemboman Elser melakukan percobaan bom di ruang terbuka dan pohon menjadi objek percobaan. Itu dijelaskan di menit 01:28:19. Kemudian di menit 01:30:10 terjadi pemaksaan untuk membuat Elser mengakui dengan siapa ia bekerja sama dan motif tujuannya membunuh Hitler. Dokter Nazi membawa Elser tempat khusus untuk menyuntikkan bahan kimia ke tubuh Elser sehingga Elser merasakan suasana terhipnotis. Itu berguna untuk lebih memudakan mendapatkan informasi darinya.
Dalam masa tahanan Elser, ia di interogasi oleh Nebe (Kepala Kepolisian) dan Oberfhurer Muller (Kepala Gestapo). Saat Elser ditanya oleh Oberfhurer Muller “Nama dan tanggal lahir” Elser cuma terdiam. Lalu ditanya lagi beberapa kali dan cuma diam. Menit 00:26:50 penyiksaan terhadap Elser dilakukan karena ia tak menjawab pertanyaan Oberfhurer Muller. Saat penyiksaan Elser terjadi, Elser dicambuk di punggung sampai berdarah dan mengalami muntah. Besi juga ditusukkan ke jarinya. kekerasan adalah cara memaksa Elser meyebut identitas diri, berikut cara merakit bom, serta orang yang terlibat dalam kasus pemboman.
Kemudian Elser menjelaskan serta menggambarkan skema bom di menit 00:54:36; kemudian Elser menjelaskan bagaimana ia memperoleh 250 buah peluru; dia mengambil bubuk mesiu dan mencuri dinamit di camp penyimpanan senjata dengan melakukan penggalian untuk menuju ke sana.
Pada akhirnya gejolak masyarakat yang resah dengan kepimpinan Hitler mencoba melakukan pembunuhan, karena untuk meruntuhkan kekuasaan Nazi pemimpin partainya harus di bunuh. Dalam upaya tersebut, sekitar enam percobaan pembunuhan Hitler dilakukan menurut History.com. Pembunuhan itu antara lain; 1921, perkelahian Aula Bir Munich; 1938, Plot Maurice Bavaud; 1939, Bom Aula Bir Georg Elser; 1943, Bom Brandy karya Henning von Tresckow; 1943, Misi Bunuh Diri Rudolf von Gertsdorff; dan 1944, Plot Juli (Percobaan Kudeta).