masukkan script iklan disini
Di tengah hiruk pikuk kota
Tepat perempatan jalan raya
Ia berjalan harapan jiwa
Tak menghiraukan tubuh lemas
Langkah tertatih-tatih ke sana kemari
Peluh yang membasahi
Akibat terkaman terik matahari
Berharap ada yang memberi
Walau hanya sesuap nasi
Ia sebatang kara
Resesi ekonomi membunuh hidupnya
Namun semangat masih tersisa
Di mana pun ia berada
Pengemis tua
Tetap tegar, tabah dan bertahan
Pada gemerlap dunia
Sampai hari itu tiba
Sungguminasa, 20 Desember 2020