Iklan

Semua Harus Menjadi Feminis

Lapmi Ukkiri
25 March 2021
Last Updated 2021-03-25T13:00:55Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

Oleh irmawati

Feminisme hadir karena ketidakadilan atau ketidak kesetaraan gender yang terjadi dikalangan sosial. Dalam buku A Feminist Manifesto mengatakan bahwa feminis merupakan seseorang yang percaya pada kesetaraan sosial, politik, dan ekonomi untuk kedua jenis kelamin.

Dalam buku tersebut saya mengutik kalimat bahwa "Budaya tidak membentuk manusia. Manusialah yang membentuk budaya". Kalimat ini sangat menarik untuk dikaji lebih dalam, dan saya coba mendudukkan antara budaya dalam hal ini kebiasaan masyarakat dan kehidupan perempuan dalam budaya tersebut.

Berangkat dari Kelas sosial yang didominasi oleh laki-laki membuat stigma  tidak baik terhadap perempuan juga merupakan salah satu akar keterbelakangan perempuan dalam menjalani peran dan fungsinya sebagai perempuan.

Sebelum menelisik lebih jauh perihal  patriarki perlu kita ketahui bahwa budaya patriarki ini merupakan budaya yang lebih mengutamakan laki-laki dan menganggap bahwa perempuan cukup menjalani kodratnya dengan baik. Perempuan selalu dikonotasikan dengan pekerjaan domestik seperti dapur, kasur dan sumur, menurut saya ini adalah bentuk patriarki yang memang memaksa perempuan untuk tidak bisa bekerja diluar sana atau berkarir selain menjadi ibu rumah tangga.

Apalagi ditengah kondisi sosial sekarang, dapat kita lihat ketika membandingkan hak perempuan dan laki-laki ketika berada diluar rumah, laki-laki bisa saja berkeliaran dengan bebas dan pulang tengah malam atau tidak pulang sekalipun akan tetapi perempuan tidak boleh atau dibatasi. Kalau perempuan pulang tengah malam maka dia dianggap perempuan yang tidak baik bahkan di streotipe perempuan yang nakal.

Dan ada banyak perempuan di dunia ini yang tidak menyukai sesama perempuan lainnya, atau istilah ini biasa dikenal dengan Misogini. Untuk menghindarinya adalah dengan tidak menciptakan peluang yang tidak perlu bagi anti-feminis untuk mencoba mendiskreditkan feminisme. Seorang waita yang mengaku tidak feminis tidak melemahkan pentingnya feminisme yang ada hanya semakin memperlihatkan keberhasilan patriarki, ini juga menunjukkan bahwa tidak semua wanita adalah feminis, dan tidak semua laki-laki adalah misoginis.

Menurut Adichie, isu kesetaraan gender entah itu patriarki atau misogini merupakan budaya yang diciptakan oleh manusia dan diturunkan sejak ribuan tahun yang lalu. Zaman dulu, menurut Adhicie, kekuatan fisik sangat dibutuhkan untuk bertahan hidup dan menjadi pemimpin sebuah kelompok seperti di nigeria dan salah satunya yang dilakukan perempuan di Nigeria sana adalah dengan merebut kesempatan agar mampu bertahan di dunia patriarki.

Karena patriarki lahir dari manusia yang membentuk budaya itu sendiri seperti yang telah saya jelaskan di awal maka sudah seharusnya budaya itu diajarkan sejak dini. Harus diajarkan bahwa porsi anak laki-laki dan perempuan sama tak ada bedanya.

Menjadi seorang feminis bukan berarti menentang ajaran agama pun norma yang berlaku akan tetapi ini adalah sebuah cara pandang atau ideologi seseorang dalam meyakini sesuatu. Mari membangun kesadaran hak yang sama pada generasi sejak dini!
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl