masukkan script iklan disini
LAPMI, UKKIRI- Wawan Harun selaku Demisioner Ketua Dewan Mahasiswa Fakultas Adab & Humaniora (DEMA FAH) UIN Alauddin Makassar (UINAM) Periode 2020-2021 membangun silaturahmi dengan Fachruddin selaku Ketua DEMA Fakultas Adab & Humaniora UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya periode 2021-2022 di Surabaya. Rabu (23/03/2021).
Tujuan Wawan harun ke Surabaya yaitu turut meramaikan Kongres HMI yang ke-31. Namun ia menyempatkan waktunya untuk bertemu dengan Facruddin.
Pertemuan itu berlangsung di Cafe Jl. Raya Dukuh Kupang. Wawan Harun bersama Kadri Ariski yang juga selaku Wakil Ketua dalam periodenya sempat hadir dan berdiskusi dengan Fachruddin tentang bagaimana Kepengurusan Lembaga DEMA Fakultas bekerja.
Sesekali Fachruddin bertanya apa yang dijalankan selama kepengurusan Wawan dan apa saja kendala pengurus Lembaga selama menjabat. Sedang Wawan Harun, ia bertanya persoalan apa saja yang di advokasi oleh pengurus Lembaga baik di tingkatan Fakultas maupun tingkat Universitas.
Wawan juga mempertanyakan bagaimana birokrasi UINSA meberikan izin aktivitas malam. "Kalau aktivitas malam di kampus UINSA, batasnya sampai jam berapa?." Tanya Wawan pada Fachruddin.
Fachruddin menyatakan bahwa aktivitas malam di UINSA di bolehkan oleh pihak birokrasi, namun batasan hanya sampai pukul 22.00 Malam. "Seharusnya begitu, dan dengan aturan seperti itulah setiap pengurus Lembaga mampu berkreasi di sekret Lembaganya masing-masing" Tanggap Wawan.
Dengan lugas, Wawan Harun menceritakan bagaiamana Pengurus Lembaga Fakultas di UIN Alauddin Makassar khususnya di FAH menanggapi persoalan Mahasiswa/Mahasiswi yang kesulitan membayar UKT. Menurut Wawan, selain inisiatif pengurus untuk membuka Posko Pengaduan UKT dan Galang Dana (Ekonomi Kreatif) bahkan mengamen untuk membantu Mahasiswa/Mahasiswi yang kesulitan membayar UKT. Persoalan UKT Birokrasi belum memberikan solusi yang efektif bagi pengurus Lembaga untuk mengatasi persoalan UKT setiap tahunnya
Mendengarkan itu, Fachruddin menanggapinya dengan ekspresi salut. Ia juga berharap bahwa di kepengurusannya akan coba untuk menerapkan hal tersebut.
"Kalau di UINSA sendiri galang dana untuk bantuan bencana sudah pernah di lakukan, tapi untuk membantu teman-teman (Mahasiswa/Mahasiswi) yang kesulitan membayar UKT belum pernah. Itu yang akan kami coba usahakan nantinya" Tutup Fachruddin.
Reporter: Ziyad
Editor: Rifa'Atul Mahmudah