Iklan

Membahas Cinta, LBMI Komisariat Adab Adakan Bedah Buku Erich Fromm

Lapmi Ukkiri
11 December 2020
Last Updated 2020-12-11T09:46:57Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini


LAPMI, UKKIRI - Lembaga Bahasa Mahasiswa Islam (LBMI) Komisariat Adab Dan Humaniora megadakan kegiatan bedah buku dari Erich Fromm "The Art of Loving" dengan tema "Cinta yang tak dewasa: Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu. Cinta yang tak dewasa: Aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu'" yang berlangsung di Rujab HMI Komisariat Adab Dan Humaniora. Kamis (10/13/2020) 

Bedah buku kali ini menghadirkan Muhammad Naufal Mahdi sebagai pembicara dan Trisna Damayanti sebagai moderator. 

Naufal membedah buku Erich Fromm hampir seruluh bab dengan membahasnya dari bab per bab, hal tersebut dilakukan agar lebih mudah untuk dipahami. Setiap bab dijelaskan secara teratur dengan retorika yang membawa pendengar menjadi lebih asik dan santai saat mendengarkan. 

Pada proses pembedahan pun diliputi dengan gelak tawa dan senyum senyum manis yang tersungging dari bibir para pendengar kala ada kata kata yang menggelitik telinga maupun curhatan menggelikan dari pendengar. 

Naufal mengatakan bahwa buku ini menjadi salah satu rekomendasi yang patut untuk dibaca walau sudah bertahun tahun lamanya terbit tapi masih tetap relevan untuk situasi sekarang ini tetang masalah cinta. 

"Cinta itu penting untuk dipelajari karena hanya cinta yang menjadi jawaban atas eksistensinya manusia" ungkap Naufal
Dengan adanya bedah buku ini yang membahas tentang apa itu cinta? Bagaimana melihat cinta dari berbagai sudut pandang maupun memaknai cinta itu sendiri melalui buku "seni mencintai". 

Sebagai penutup Naufal mengatakan cinta adalah sebuah solusi. 

"Yang jelas cinta itu adalah solusi terhadap segala macam keterpisahannya manusia" 

Novi selaku Direktur LBMI meyampaikan alasan mengapa Buku Seni karya Erich Froom ini di bedah. 

"Karena Novel Seni Mencintai merupakan buku yang menarik dan _recomended_ untuk dibaca dengan bahasa yang menurut saya lumayan tinggi sekelas dengan filsafat." Tuturnya 

Lanjutnya, dengan tema cinta yang tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan oleh kaum muda, Erich Fromm memberikan pencerahan tentang cinta. 

"Bagaimana seharusnya cinta itu bekerja, apa saja esensi-esensi dari mencintai, bagaimana cara menerapkan seni untuk mencintai terlebih lagi Erich Fromm mengulas tentang hakikat cinta dengan bahasa yang teoritis tetapi substantif agar lebih mudah mudah dipahami" lanjutnya. 

Diakhir pembicaraan dari semua yang disampaikan oleh Naufal dari buku Erich Fromm moderator menutup dengan memberikan kesimpulan tentang persepsi orang-orang saat ini tentang cinta. 

"Mereka memproyeksikan cinta kepada orang lain itu dengan apa yang mereka harapkan, tetapi Erich Fromm mengatakan bahwa semua cinta akan runtuh kecuali kita mencintai orang tersebut dengan menerima keadaan orang lain itu apa adanya." Simpulnya 

Trisna selaku moderator juga mengatakan bahwa memproyeksikan cinta sesuai apa yang kita inginkan makan hal itu akan runtuh karena penerimaanlah yang paling penting untuk dilakukan. 

"Tanpa harus kita proyeksikan karena kalau kita mencintai seseorang dengan memproyeksikan dengan apa yang kita inginkan itu akan runtuh nah oleh karena itu Erich Fromm mengatakan penerimaan diri itu paling penting dilakukan." Tutp Trisna selaku moderator.

Reporter: Sri Ahsana Taqwin
Editor: Rezky Amelia Jumain
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl