masukkan script iklan disini
LAPMI, UKKIRI - Korps HMI-Wati Komisariat Adab Dan Humaniora Cabang Gowa Raya menggelar diskusi bedah film Tanah Ibu Kami yang menyuarakan kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP) melalui zoom, siang tadi. Jumat, (04/11/2020)
Diskusi kali ini menghadirkan berbagai narasumber yakni, Febriana Firdaus, penulis dan produser film Tanah Ibu Kami, Nellyati, S.Hum yang merupakan Pimpinan Bawaslu Kabupaten Takalar, serta Nurmiah Ahmad dari Kohati Cabang Gowa Raya.
Film dokumenter ini menceritakan kisah bagaimana perjuangan perempuan atau para Ibu menjadi garda terdepan dalam melawan segala bentuk pengrusakan lingkungan akibat dari industrial tambang yang ada disekitar masyarakat.
Dalam sesi diskusi, Nelly sangat mengapresiasi atas karya yang diciptakan oleh Febriana Firdaus ini, sebab hal ini dapat memacu semangat para perempuan yang lainnya untuk tetap berada pada garis perjuangan, ia juga berharap agar karya ini tidak berhenti sampai di sini saja.
Febriana juga berpesan agar film Tanah ibu kami ini tidak berhenti sampai di kita saja, tetapi dalam hal ini di teman-teman peserta yang terlibat juga bisa meneruskan ke sampai ke ibu kita masing-masing.
"Seperti apa yang dikatakan oleh Kak Nelly, bahwa pesan yang ada dalam film ini jangan hanya sampai disini saja, tetapi semangat itu harus tetap digalakkan dan sampaikan kepada Ibu kita bahwa perempuan juga bisa menjadi garda terdapan dalam setiap perjuangan" ungkapnya.
Ketua Umum KOHATI Komisariat Adab Dan Humaniora, Andi Faizatun Nisa, juga menyampaikan apresiasinya terhadap film Tanah Ibu kami, dan menilai film tersebut mampu memberikan inspirasi terhadap kaum yang berlawan terkhususnya untuk kaum prempuan.
"Dalam film ini kita dapat melihat bahwa ternyata perempuan ini bisa menjadi garda terdepan dalam setiap memperjuangkan hak-haknya." Imbuhnha
Lanjutnya, ia mengatakan film ini bisa mematahkan stigma masyarakat terhadap perempuan bahwa perempuan bukan hanya sekedar di rana domestik saja.
"Dari film ini kita sudah bisa simpulkan bahwa prempuan juga bisa dan bukan hanya diwilayah domestik saja, bagaimana pun perempuan juga bisa tetap berjuang" tutupnya
Dalam pantauan Reporter Ukkiri, sesi diskusi berlangsung dengan menarik hingga peserta sangat antusias mengikuti diskusi. Dan tidak hanya perempuan, namun laki-laki juga turut ikut dalam bedah film kali ini.
Reporter: Frengki
Editor: Rifa'Atul Mahmudah