masukkan script iklan disini
LAPMI, UKKIRI - Sekretaris Umum HMI Cabang Gowa Raya Periode 2020-2021, Muhammad Al-Ma'arif Abdurrazak, angkat bicara terkait pertemuan Dewan Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Seluruh Indonesia (DEMA PTKIN) bersama Staf Khusus Presiden RI, Aminuddin Ma'ruf, di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat. Jumat (06/11/20).
Sekretaris Umum HMI Cabang Gowa Raya (Cagora) meminta hasil pertemuan tersebut dan menganggap jangan sampai menimbulkan prasangka di publik.
Terkait surat perintah yang beredar, Sekretaris HMI Cabang menilai hal ini harus dijelaskan secara transparan dipublik karena menyangkut pengawalan ketidakpuasan publik mengenai pembahasan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
"Lebih baik dibuka secara transparan saja karena menyangkut ketidakpuasan publik, pertemuan tersebut pasti memiliki poin-poin aspirasi secara tekstual yang matang oleh DEMA PTKIN untuk di serap Presiden lewat staf kepresidenan yang mengeluarkan surat perintah tersebut. Karena jelas dalam surat tersebut pada poin 1. Ada redaksi penyerahan rekomendasi sikap terkait omnibos law. Karena jika tidak, kesannya ada pemufakatan jahat dibalik pertemuan tersebut." Ungkapnya
Lebih lanjut, Arif mengatakan, jangan sampai ada sikap yang tidak seharusnya disampaikan dalam kesepakatan antara Dema PTKIN dengan Stafsus.
"Khususnya, bahwa ketakutannya ada sikap yang tidak seharusnya mewakili mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang dinarasikan dalam kesepakatan antara pihak DEMA PTKIN dan Staf khusus Jokowi, Padahal sikap itu diputuskan sendiri oleh pihak perwakilan presma atau bahkan sikap pribadi tanpa mewakili aspirasi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Kan kita patut curiga apa lagi pertemuan ini terkesan tertutup ditengah suasana kebatinan masyarakat khususnya mahasiswa yang masih tak terima dengan pengesahan Ommnibus Law." Tutupnya.
Reporter: Muh Fauzan
Editor: Rifa'Atul Mahmudah