Iklan

Mosi Tidak Percaya Terhadap SEMA-U UIN Alauddin Makassar

Lapmi Ukkiri
08 July 2020
Last Updated 2020-07-08T11:42:09Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

Oleh Anugrah

Saya ingin berbagi cerita tentang kekecewaan saya terhadap ketua umum Senat Mahasiswa Universitas UIN Alauddin Makassar, Fahri Badina, yang tidak mendukung apa yang teman-teman mahasiswa perjuangkan. Gerakan ini merupakan bentuk keresahan terhadap kebijakan Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Islam negeri Alauddin Makassar yang diterbitkan pada 25 Juni 2020, bukannya meringankan beban mahasiswa tetapi malah sangat memberatkan.

Perlu kita ketahui bahwa kami mahasiswa UINAM berjuang melawan kebijakan tersebut untuk seluruh mahasiswa bukan karna kepentingan pribadi.

Sebelumnya, ketua umum Senat Mahasiswa Universitas UIN Alaluddin Makassar atau SEMA-U telah mengeluarkan tulisan diberbagai media yang katanya menyesalkan tindakan dari teman-teman mahasiswa terkait penghadangan mobil Rektor UIN Alauddin Makassar di kampus 2 UIN Alauddin. Ia menanggapi bahwa tindakan mahasiswa tersebut hal yang tidak perlu kita lakukan, karena menurutnya Rektor UIN Alauddin Makassar bersama jajarannya sudah memberikan ruang pada mahasiswa untuk beraudiensi dengan para ketua lembaga kemahasiswaan di gedung rektorat lantai 4 pada senin 6 Juli 2020 kemarin.

Tetapi perlu kita ketahui bahwa penghadangan mobil Rektor tersebut itu dipicu karena Rektor UIN Alauddin Makassar tidak dapat menjelaskan secara akurat dan rasional terkait kebijakan yang telah dikeluarkan tentang keringanan uang kuliah tunggal atau UKT hanya sebesar 10% kepada setiap kategori UKT mahasiswa di semester gasal nantiya.

Sebelumnya, pada saat audiensi berlangsung, lembaga kemahasiswaan mempertanyakan apa yang menjadi landasan terkait mengapa tidak adanya transparansi UKT semester genap kemarin, dan juga tidak dapat dinikmati secara keseluruhan karena UKT yang sudah dibayarkan itu diperuntukkan bagi mahasiswa berupa fasilitas yang harusnya dinikmati oleh setiap mahasiswa seperti kegiatan kelas, kegiatan laboratorium, kegiatan lapangan, kegiatan tugas akhir atau skripsi, dan bimbingan konselig kemahasiswaan.

Setelah audiensi berlangsung, teman-teman mahasiswa hanya mendapatkan janji yang berupa akan dirapat pimpinankan untuk membahas apa yang menjadi keinginan mahasiswa didalam audiensi tersebut.

Karena tidak mendapatkan jawaban yang jelas dari Rektor, teman-teman mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi mahasiswa UINAM melakukan penghadangan mulai dari dalam kampus 2 UIN Alauddin Samata sampai dengan di Jl. Haertasing. Bahkan selama penghadangan itu teman-teman mahasiswa mendapatkan tindakan refresif oleh pihak keamanan kampus dan sebagian dari pihak birokrasi.

Aksi penghadangan tersebut merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap birokrasi yang hanya mendapatkan jawaban tidak jelas. Maka dari itu mahasiswa membuatkan surat pernyataan bahwa surat keputusan yang dikeluarkan oleh rektor UIN Alauddin Makassar harus ditangguhkan dan mewujudkan apa yang menjadi tuntutan teman-teman mahasiswa selama ini.

Seharusnya SEMA Universitas itu mendukung apa yang yrlah diperjuangkan oleh teman-teman. Bukannya menyesali apa yang seharusnya teman-teman perjuangkan.

Dari sini kita bisa melihat bahwa SEMA-U itu tidak lagi berada dipihak teman-teman mahasiswa yang berjuang. SEMA-U bukan lagi berada pada garis perjuangan untuk memperjuangkan tuntutan untuk seluruh mahasiswa.

Perlu ditekankan kepada Ketua Umum SEMA-U, Fahri Badina, untuk tidak ikut campur lagi dalam gerakan teman-teman Aliansi mahasiswa UINAM ketika dikemudian hari hanya menjadi kontroversi terhadap teman-teman mahasiswa yang berjuang.
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl