masukkan script iklan disini
LAPMI, UKKIRI - Aliansi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar (Al MAUN) melawan takdir melakukan aksi long march dari perbatasan Gowa - Makassar sampai kantor PLN Jl. Hertasning sambil membawa keranda mayat Sebagai simbol matinya keadilan yang ada di kampus peradaban UIN Alauddin Makassar. kamis, (09/07/2020).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan pada Rektor UIN Alauddin Makassar yang tak kunjung memberikan kebijakan yang sifatnya solutif kepada mahasiswa dan audiensi yang diadakan pada senin lalu sama sekali tidak menghasilkan sebuah kejelasan terkait keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Selain long march, aksi kemudian dilanjutkan dengan melakukan salat jenazah di depan pintu I kampus 2 UIN Alauddin Makassar sebagai kecaman kepada pimpinan kampus yang tidak adil kepada mahasiswanya.
Seperti yang dikatakan Presiden Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Muh. Aidil Fahri, aksi ini bertujuan untuk memberitahu kepada khalayak bahwa keadilan di kampus telah mati.
"Aksi long march dan salat jenazah yang dilakukan AL MAUN bertujuan untuk memberitahukan kepada khalayak ramai bahwa keadilan di kampus UIN Alauddin Makassar telah mati karena sampai saat ini kebijakan yang keluar belum sesuai dengan apa yang diinginkan oleh mahasiswa dan saya berharap hasil audiensi yang dilakukan pada senin kemarin itu dibawa ke rapat pimpinan sehingga mampu mengeluarkan kebijakan yang sifatnya adil." Tuturnya
Aidil juga mengeluarkan pendapat tentang kesiapan untuk mengawal isu keringanan UKT sampai tuntutan mahasiswa dapat dipenuhi.
"Saya beserta teman-teman aliansi siap mengawal isu ini sampai kebijakan yang diberikan itu sifatnya adil dan sesuai dengan harapan mahasiswa." lanjutnya.
Mahasiswa berharap agar hasil dari rapat pimpinan yang akan digelar minggu ini yang dapat memberiikan hasil yang sifatnya solutif, jika belum sesuai dengan harapan maka perjuangan mahasiswa akan tetap dilanjutkan.
Reporter: Askhabul Fajar
Editor: Rezky Amelia Jumain