Iklan

Hari Pah(Lawan)

Lapmi Ukkiri
10 November 2019
Last Updated 2020-06-23T04:46:26Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini


Oleh Fian Anawagis

Refleksi 10 November, mari menundukkan kepala sejenak, seraya mengirimkan Suratul Fatihah kepada para pendahulu kita. Memperingati hari pahlawan, sejarah Indonesia mencatat pertempuran. Agresi Surabaya merupakan perang terberat bagi kelangsungan revolusi nasional pasca kemerdekaan diproklamirkan. Pada saat Inggris menyebarkan sebuah ultimatum agar pasukan Indonesia (Surabaya) menyerahkan diri, para pejuang Indonesia tentu tak gentar untuk merespon balik secara gagah berani dengan peralatan perang seadanya dibanding Inggris.

Bung Tomo dengan semangat juang berapi-api menggencarkan agitasi, membakar semangat para pejuang dengan tak menapikan orasi, yang diselingi teriakan takbir setiap saat, untuk membuatnya lebih sumringah dan spirit yang haus akan revolusi. Sebanyak belasan ribu pejuang gugur di medan tempur. Muda-mudi Indonesia mati dalam usia dini. Begitulah para pejuang dahulu menanggung konsekuensi logis dengan berkorban lahir batin. Disamping itu juga, masih banyak peristiwa yang turut menghiasi dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Tetesan darah, kesucian niat tertuang dalam satu kibaran.

Tepat pada hari ini kembali diperingati dan dianugerahinya kepahlawanan nasional. Namun masih banyak tokoh pejuang dalam melakukan perlawanan terhadap tirani, menyumbangkan gagasan, ide cemerlang yang seharusnya terpampang dalam jajaran kepahlawanan belum dikategorikan, bahkan ada beberapa diantaranya yang terasing dan dikaburkan. Apa kabar Marsinah? Apa kabar Wiji Tukul? Apa kabar Munir Said Thalib? Tenang saja, kalian tetap menjadi Pah(Lawan) sesungguhnya yang akan tetap dikenang sebagai pejuang nilai-nilai humanis dan terus mengilhami semangat juang generasi selanjutnya, bunga revolusi untuk melawan kebatilan.

Suara-suara itu tak bisa dipenjarakan, disana bersemayam kemerdekaan, apabila engkau memaksa diam, aku siapkan untukmu pemberontakan! "Wiji Tukul".

Aku harus tenang walaupun takut. Untuk membuat semua orang tidak takut. Normal, sebagai orang, ya pasti ada takut, tidak ada orang yang tidak takut, cuma yang coba aku temukan merasionalisasi rasa takut. "Munir Said Thalib"

Marsinah adalah sebuah cermin perlawanan buruh dalam bibit tumbuhnya gerakan buruh. "Munir (aktivis HAM)"

Semoga kalian tenang di alam kubur sana.
Revolusi!!!
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl