Iklan

Jangan jadi membosankan

Lapmi Ukkiri
17 March 2019
Last Updated 2020-06-22T13:03:21Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini
Sumber:Google.com

Banyak yang bertanya- tanya tentang apa yang biasa saya lakukan setiap harinya, tentunya banyak. Banyak yang seakan-akan berkata setiap kali saya bercerita tentang kegiatan di hari- hari yang saya lakukan itu terlihat sangatlah membosankan, saya juga sering menanyakan kepada teman- teman saya apa yang biasa mereka lakukan di kehidupan sehari- hari yang mereka jalani, dan jawabannya hampir mirip dengan kehidupan yang saya jalani. 

Di setiap kegiatan yang saya lakukan banyak yang akan terulang di hari- hari berikutnya yang mungkin sudah menjadi kewajiban untuk saya, bukan mungkin lagi melainkan sudah wajib. Hal yang biasa saya lakukan apalagi saya sebagai seorang manusia yang beragama dan juga merupakan seorang mahasiswa yang pastinya saya harus melakukan ibadah wajib, serta melakukan kegiatan seorang mahasiswa pada umumnya, lalu kegiatan di rumah sebagai seorang anak yang masih menumpang tempat tinggal di rumah orang tuanya, harus melakukan kewajiban sebagai seorang anak.

Ada sedikit cerita lucu, salah satu teman sekelas saya di tempat kuliah yang sebenarnya saya tidak begitu dekat dengan dia. Waktu itu kami lagi menunggu jadwal masuk pelajaran tambahan yaitu BTQ (Baca Tulis Qur’an) itu seperti program studi yang ditetapkan oleh kampus saya, saya tidak hanya berdua melainkan saya bersama teman- teman kelas saya yang lainnya. Untuk mengisi waktu kosong selagi menunggu, ada lagi main handphone, baca buku dan lain sebagainya, kalau saya sendiri lagi cerita-ceriat sama teman “saya lupa cerira apaan, pokonnya bahas ini itu” . “Nah” pada saat itu karna saya lagi asik – asiknya cerita dengan teman- teman yang lain dan salah satu teman saya dia seorang laki- laki dia yang saya maksudkan tadi tiba- tiba saja masuk di tengah – tengah pembicaraan saya dengan teman –teman yang lain, dan pada akhirnya saya jadi mengobrol dengan dia. 

Pada saat itu saya membahas tentang mata kuliah sebelumnya lalu membahas tentang bacaan, dan tiba- tiba saja merembes membahas tentang kehidupan keseharian saya. Dia bertanya tentang apa yang saya lakukan sehabis pulang kuliah dan pada saat weekend, lalu saya hanya menjawab pertanyaan dia dengan jawaban yang biasa saya lontarkan kepada orang- orang yang biasa bertanya tentang hari- hari saya. Saya bilang “ hmm kalau pulang kuliah, biasanya kalau ada ajakka singgah kerumahnya atau kah lagi mau kerumahnyaka’ dulu, biasa sampai sore. 

Tapi kalau langsung pulang biasa kalau sampai rumah pasti ganti bajuka dulu, terus angkatka jemuran, hmm kalau ndak ada kubikin misalnya sudah magrib nonton drama kah kalau ada tugas kerja tugas, biasa juga membacaka, kalau main hape jarang, biasa adapi chat masuk baru kumaini, itu kegiatanku yang biasa kulakukan kalau pulang kuliah. kalau hari libur, tidurji kebanyakan, dan kembali keaktivitas rumah seperti biasanya”. Dan pada saat dia mendengarkan jawaban dari saya, saya sungguh tercengang dengan kata- kata yang dia lontarkan “deh membosankannya hidupmu”, itu adalah kalimat yang biasa saya simpulkan ketika orang- orang mendengar tentang kehidupan keseharian saya, mereka tidak langsung berkata seperi itu hanya saja saya menyimpulkan maksud mereka pasti seperti itu. 

Namun di luar dugaan saya ada seorang yang berkata seperti itu tanpa harus saya simpulkan, “wah” sangat mengejutkan apa yang biasa saya simpulkan benar nyatanya. Tapi sangat heran kalau benar hidup saya membosankan mengapa saya merasa waktu dalam sehari itu sangat cepat berlalu. Tapi benar saya tidak begitu menikmati hidup saya.

Saya berpikir bahwa ada yang salah dari apa yang bisa saya lakukan, saya memang orang yang sangat malas untuk jalan- jalan atau mengeksplor dunia ini. Tapi saya mempunyai impian yang cukup besar, dan masih mencari dan menambah pengetahuan baru untuk mencapai mimpi saya. Dengan kata –kata “membosankan” itu saya belajar bahwa, saya harus melakukan hal yang berbeda di hari- hari berikutnya, dan tidak menjadi sesuatu yang sama di hari hari sebelumnya agar kelak saya tidak akan merugi dan tidak menyesal di hari tua nanti, mengapa saya tidak melakukan hal – hal baru selagi saya masih muda. 

Saya harap semoga orang – orang yang membaca ini termotivasi untuk melakukan hal yang berbeda di setiap harinya dapat menikmati hidupnya dan tidak membosakan, tapi jangan terlalu terbawa nikmat “yah” sebab nanti bisa lupa diri. Teima kasih untuk teman saya yang telah menapar saya dengan kata-kata itu agar saya terbangun dan bangkit untuk dan tidak lagi menjadi orang yang biasa, melainkan saya akan mengejar mimpi saya menjadi orang yang tidak biasa. 




Biografi penulis :

Sri Ahsana Taqwim
Mahasiswi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Alauddin Makassar

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl