masukkan script iklan disini
LAPMI, UKKIRI' - HMI Komisariat Adab dan Humaniora Cabang Gowa Raya serta jajaran Lembaga Intra Fakultas Adab dan Humaniora mulai lakukan clearing house di Desa Kayuloe, Kabupaten Jeneponto. Kamis, (08/02/19).
Menurut penuturan kepala desa Kayuloe Barat, Pak Rudi, ada 2 Desa yang terkena dampak paling parah akibat banjir bandang, yakni desa Kayuloe Barat dan desa Sapanang.
"Desa Sapanang dan Kayuloe Barat merupakan daerah paling parah yang terkena dampak banjir, sebanyak 37 rumah rata dengan tanah dan 28 warga kayuloe barat meninggal dunia." Tutur Rudi.
Tim dari HMI Komisariat Adab dan HMJ Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) juga sudah membagi tugas dilapangan.
"Kami sudah membagi tim relawan untuk bekerja di lapangan. Tim clearing house bertugas membantu warga membersihkan rumah banjir dan tim kedua melakukan proses belajar mengajar. Serta tim ketiga bertugas membantu warga untuk merenovasi rumah warga yang terkena bencana" ungkap Rini, selaku Ketua Umum HMJ BSI.
Muhammad Syamsul Abdullah, Ketua Umum HMI Komisariat Adab, mengatakan alasan terjun langsung ke masyarakat untuk membantu meringankan beban masyarakat yang beberapa pekan yang lalu terkena bencana.
"Kami mencoba membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana tersebut dengan beberapa kegiatan termasuk clearing house dan trauma healing, saya kira ini adalah aktualisasi kita sebagai kader HMI bahwa berHMI bukan sekedar ada di forum-forum perkaderan tapi HMI juga harus hadir di tengah-tengah masyarakat." Ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan bantuan logistik berupa sembako dan perlenglapan rumah tangga masih terus berdatangan dari berbagai tim relawan.
Penulis: Rahmad Adri
Editor: Rezky Amelia Jumain
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-9543047611697678", enable_page_level_ads: true }); </script>