masukkan script iklan disini
![]() |
Pic by pixabay |
Oleh: Rain
Kakinya menghadap ke arahku
Sedetik dua detik kemudian
Ia terbawa oleh langkahnya sendiri, dalam kebisuannya
Pernah ku tambah, ku bagi, ku kurangkan, ku kali, dan hasilnya sama dengan: SAMA
Sekarang di depanku ada pohon mangga Belum berbuah
Sudah lewat musimnya
Ia berkelana ke titik-titik waktu lain Begitu ku menafsirkannya
Ia hanya jalan-jalan mengusir jenuh Akan kembali memeluk daun-daun mangga
Menemaninya berbunga
Walau tak selebat yang sudah- sudah