Iklan

Selagi Itu Baik..

Lapmi Ukkiri
29 August 2018
Last Updated 2018-08-29T04:13:11Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

Kau baik dan kau buruk, yang baik saya ikuti, yang buruk saya jauhi. Inilah karakter berpikir umum manusia, yang telah menjadi dalang dari tindakan manusia ialah nilai.

Lalu, apa itu nilai? Seorang mahasiswa lebih memilih untuk aktif pada ruang-ruang
yang lebih mengasah jati dirinya, meninggalkan ruang-ruang yang lain contoh ruang akademisinya, itu baik menurutnya dan merupakan buah hasil dari nilai yang terbentuk dalam pahamannya.

Maka nilai merupakan pegangan atau pedoman yang letaknya berada pada sistem kepercayaan, nilai bentuknya abstrak lalu lahir dalam suatu tindakan sebagai pijakannya.

Tapi, dalam pembentukan nilai terdapat pemetaan antara baik dan buruk. Baik dan buruk lahir dari tafsiran kita (sebagai manusia) dalam kehidupan.

Baik bagi kalangan manusia yang berpesta adalah kenikmatan, baik bagi kalangan manusia yang berperang adalah kemakmuran, baik bagi kalangan manusia yang diperbudak adalah kemerdekaan, baik bagi segilintir manusia yang terpenjara dalam bilik kamarnya adalah kedamaian, baik bagi sepasang kekasih adalah pertemuan, dan baik bagi kalangan manusia ber-agama adalah
keselamatan. Jadi baik adalah kenikmatan, kemakmuran, kebebasan, kedamaian, pertemuan dan keselamatan.

Secara keseluruhan, puncak dari segala bentuk baik itu adalah upaya menuju kebahagiaan.

Lalu, bagaimanakah pencapaian kebahagiaan itu? Mengutip dari firman tuhan (QS. Al Baqarah : 214) pertolongan tuhan itu amat dekat, yang menegaskan bahwa kita tidak perlu takut tidak mencapai kebahagiaan.

Tapi bukannya di Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama, marak terjadi penindasan yang tak kasat mata, korup merajalela, krisis dimana-mana?

Bukannya manusia yang menjadi korban dalam kondisi dan situasi tersebut adalah manusia-manusia yang kemungkinan kebahagiaannya kecil dan itu tidak baik baginya?

Dan untuk menuju kepada kebahagiaan itu mereka menghalalkan segala
cara?

Lalu dimana pertolongan tuhan yang amat dekat itu? Tuhan adalah bentuk kuasa, sang penguasa. Wujud pertolongan-Nya amat dekat yang dimana berada pada wakil-wakil-Nya di muka bumi. (QS.At Taubah: 71) Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah sebahagian penolong bagi sebahagian lain.

Inilah yang menjadi penegasan tugas manusia selaku wakil tuhan di muka bumi (penguasa-penguasa di muka bumi) bahwa manusia memiliki tugas membantu manusia yang lainnya.

Jadi pada dasarnya kebahagian dicapai secara bersama (komunal). Dari sinilah
juga bentuk perwujudan dari sebuah perjuangan. Memperjuangkan kemakmuran, kedamaian, kemerdekaan yang diperoleh secara bersama.

Oke.. dalam perjalanan berkembangnya Indonesia mari kita coba mengenal sebuah
organisasi yang perannya sebagai organisasi perjuangan.

Harian Kedaulatan rakyat tertanggal pada 28 Februari 1947 memuat sebuah berita demikian;

“Baru-baru ini di Yogyakarta, telah didirikan Himpunan Mahasiswa Islam. Anggota-anggotanya terdiri dari mahasiswa-mahasiswa seluruh Indonesia yang beragama Islam. Perhimpunan akan menjadi anggota Kongres Mahasiswa Indonesia. Sekretariat Asrama Mahasiswa, Setyodinigratan 5 Yogyakarta. Hanya ini pemberitaan yang kita dapati dari pers, sehubungan dengan berdirinya HMI”.

Rabu Pon, 5 Februari 1947 tepat pada pukul 16.00 WIB, lahir sebuah organisasi mahasiswa
yang menjadi wadah perkaderan, sesuai dengan amanah tujuannya; cita-citanya menciptakan kader-kader yang mampu memperjuangkan bangsanya, menjadi pemimpin bagi calon-calon pemimpin bangsa sesuai dengan semangat keislaman.

Di tengah pergolakan negara pada saat itu mempertahankan kemerdekan dan kecenderungan kaum terpelajar terhadap paham sosial, HMI muncul sebagai organisasi mahasiswa pertama yang memakai label Islam.

HMI adalah singkatan dari Himpunan Mahasiswa Islam yang ide pertamanya dikemukakan oleh Lafran Pane. HMI didirikan tidak lepas dari kondisi kebangsaan dan keummatan.

HMI sebagai organisasi yang diperuntukkan untuk mahasiswa merupakan wadah pendidikan ekstra bagi kaum terpelajar.

Sebagaimana pendidikan adalah upaya penanaman nilai yang tersusun dari;
untuk mengetahui, untuk berbuat, untuk mencintai sesama. Agar manusia menjadi makhluk yang tahu dan paham (knowing, understanding), terus menjadi makhluk yang sadar (conscious), lalu menjadi makhluk yang memajukan peradaban (becoming).

Lantas bagaimana peradaban di Indonesia hari ini? Dan kalaupun berbicara peradaban kita musti berbicara pendidikan sebagai akar dari peradaban. Lantas bagaimanakah kondisi pendidikan di Indonesia hari ini?

Inilah upaya HMI sebagai organisasi perkaderan, berupaya untuk melahirkan kader melalui proses pendidikan secara tersusun sesuai asas keislamannya, yang dimana kader HMI tersebut berjuang dengan berhimpun bersama kader HMI lainnya menjawab segala tantangan dalam mewujudkan masyarakat yang senantiasa bahagia, masyarakat yang makmur.

Lalu.. bisakah mahasiswa hari ini berhimpun dan berjuang bersama-sama menjawab
tantangan sesuai dengan firman tuhan (QS.ASSHAFF : 4), selagi itu baik?

Penulis: Muhammad Ma'ruf Al Achsan
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl