Iklan

Klarifikasi Ketua DEMA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Terkait Dugaan Kasus Pungli Terhadap Mahasiswa Baru

Lapmi Ukkiri
06 August 2018
Last Updated 2020-06-23T04:32:44Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

Saya Amin Rais selaku Ketua DEWAN MAHASISWA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Periode 2018-2019 ingin mengklarifikasi berita yang dirilis oleh Tribun Timur.com tentang DEMA FAKULTAS TARBIYAH dan KEGURUAN melakukan pungutan liar terhadap adik-adik mahasiswa baru tahun ajaran 2018/2019 yang katanya dikemas dengan pemaksaan pembagian formulir dengan mematok harga 10 ribu rupiah satu formulir. Berita tersebut dirilis (Minggu, 5 Agustus 2018).

Pertama tentang formulir, apa yang pengurus DEMA FAKULTAS Tarbiyah lakukan terhitung sejak hari kamis tanggal 2 mei 2018 adalah pendataan dan pengarahan adik-adik maba terkait rangkaian agenda besar kegiatan penyambutan Mahasiswa Baru atau PBAK yang rencananya dari hasil rapat harian pengurus akan mengemas kegiatan tersebut dengan semeriah mungkin dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sebagaimana tuan rumah wajib menjamu tamunya dengan baik. Dengan agenda Kuliah Umum oleh Tokoh Nasional dan membuat formasi yang dibentuk dari barisan 800 maba bertuliskan dari Tarbiyah Untuk Indonesia.

Mengapa pendataan tersebut kami lakukan sedini mungkin, karena pertimbangan rangkaian agenda kegiatan yang besar dan jumlah maba yang menurut pendataan kami kurang lebih berjumlah 800 orang, sehingga untuk mengarahkan orang dengan jumlah besar tersebut perlu dilakukan pertemuan sambil mengarahkan dan mendata maba tersebut sedikit demi sedikii dari tiap jalur pendaftaran mereka, dengan membagikan nomor formasi, 5 kosa kata ilmiah yang harus mereka hafal lalu mengenalkan lingkungan sekitaran fakultas dan mengenalkan budaya atau identitas menjadi seorang mahasiswa dengan menggelar lapak baca, bedah buku tiap hari dan forum grup discussion juga sesekali diselingi dengan akustik dari bidang minat dan bakat DEMA TARBIYAH.

Kedua, tentang formulir berbayar atau pungli. Kondisi yang terjadi di lapangan adalah adik-adik maba yang datang di sekretariat DEMA TARBIYAH kami berikan map secara gratis dan mendampingi mereka mengisi biodata sambil mengenalkan budaya akademik kampus khususnya pada angkatan kali ini yang kami beri nama Lintas Generasi 2018 yang disingkat LILIN 18 TARBIYAH.

Adapun Formulir pendataan tersebut tidak dipatok harga apalagi unsur paksaan bahwa untuk mengisi data, mereka wajib membayar terlebih dahulu sejumlah uang dengan besaran 10 ribu rupiah sebagaimana yang diberitakan. Dengan dalih mewawancarai 1 orang maba. Berita ini kami anggap tidak berimbang, karena dari jumlah maba 800 orang dan hanya menanyai satu orang lalu mengambil kesimpulan, kedua prosedur yang kami laksanakan adalah memberi gratis formulir tersebut beserta mapnya. Namun jika ada maba yang dengan senang hati ingin menyumbang untuk menyukseskan acara penyambutan maka kami tidak menolaknya dan tidak mematok harga sama sekali. Terbukti dengan beberapa maba ada yang berinfaq 2ribu rupiah banyak pula yang mengambil secara cuma-cuma. Intinya apa yang kami lakukan adalah persiapan menuju penyambutan MABA 2018.

Ketiga, tentang propaganda untuk menguatkan berita pungli bahwa kami selaku pengurus DEMA TARBIYAH melanggar aturan.

Kami beritahukan bahwa pimpinan kampus telah memberi tugas SENATOR MAHASISWA UNIVERSITAS guna mengawasi interaksi yang terjadi antara pengurus LEMBAGA KEMAHASISWAAN UINAM dengan MABA tahun ini kepada SEMA U untuk mengawasi. Di Fakultas TARBIYAH sendiri dalam setiap hari kerja kami, saudara Firdaus Amrullah selaku SEKJEND SEMA U selalu hadir dan mengawasi berlangsungnya aktifitas pendataan tersebut.

Ke empat, saya ingin jelaskan bahwa tadi malam (Sabtu/4 Agustus 2018), saya di chat oleh seseorang melalui aplikasi whatspp dengan nomor +62821-8990-6080 atas nama Rara, memberi pertanyaan yang saya anggap mengarahkan saya untuk mengiyakan pungli tersebut dengan pertanyaan;

"kk..mauka nanya. dimanaki bisa ambil formulir dan bayar dimanaki 10 ribu" dan chat selanjutnya "aduh kk... bayarki kk toh??? jawab lalo maki kk biar bisa siapkan memang uangnya sama teman2 dan tidak ribetki nanti di sekretariat. Supaya tidak lama disitu."

Lalu saya balas;

"datang saja ke sekretariat dema, tidak ada persayaratan harus dibayar".

Dari obrolan diatas siapa saja bisa memaknainya sendiri.

Lalu muncullah berita hari ini (minggu/5 Agustus 2018) dengan keterangan telah mengkonfirmasi berita pungli kepada saya terlebih dulu, dan katanya saya bungkam.

Saya merasa tidak melakukan wawancara dan tidak ada reporter dengan standar operasional wartawan sama sekali.
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl