masukkan script iklan disini
LAPMI, UKKIRI’
- Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar mengadakan Rapat Dengar
Pendapat (RDP) membahas persoalan UKT/BKT di LT (Lecture Theatre) FAH dengan
menghadirkan para civitas akademik fakultas adab selaku narasumber. Senin,
(02/07 2018).
Selain itu,
mahasiswa juga membuat petisi yang berisikan tanda tangan seluruh mahasiswa
fakultas adab yang menyepakati tentang transparansi dan revisi kategori UKT/BKT.
“kami
mengadakan petisi untuk mengetahui berapa banyak mahasiswa fakultas adab yang
menyepakati tentang revisi kategori UKT/BKT dan nyatanya hanya sekitar 40% yang
sepakat mengenai revisi tersebut” ungkap Kila, Sekretaris Jendral DEMA FAH.
Memang banyak
mahasiswa yang mengeluh karena pembayaran SPP tidak sesuai dengan perekonomian
mahasiswa. Seperti ungkapan dari salah sorang mahasiswi fakultas Adab dan Humaniora, Novi Indasari
angkatan 2017.
“saya ikut andil dalam menandatangani petisi
karena sangat setuju terkait tuntutan yang diajukan pada RDP kali ini. Saya
telah melakukan riset dan berdasarkan penelitian saya dari 8 fakultas yang ada
di UIN Alauddin Makassar, banyak saya temui mahasiswa yang mengeluh karena
perekonomiannya rendah namun mendapat UKT/BKT yang tinggi.” ungkapnya
Dengan adanya
penyelenggaraan RDP ini Novi berharap penetapan kategori UKT/BKT dilakukan
secara bijak. Maka dari itu, seharusnya para petinggi universitas maupun
fakultas mampu memberi perhatian lebih terkait persoalan penetapan
kategori UKT/BKT agar tidak ada lagi
mahasiswa yang mengeluh mengenai kategori yang didapatkan. Selain itu, transparansi
dalam menetapkan sebuah kebijakan juga perlu agar tidak ada anggapan lain dari
mahasiswa.
Penulis:
Askhabul Fajar
Editor:
Nurhidayatillah